Di Bali, pemasangan batu alam pada arsitektur rumah menjadi hal yang lumrah.
Pemakaian batu alam pada rumah nampaknya sekarang sudah menjadi hal yang wajib bagi seseorang yang ingin membangun rumah impiannya. Bahkan tak jarang orang ingin segera merenovasi rumahnya dengan penambahan material batu alam. Khususnya di Bali, penggunaan batu alam merupakan sebuah hal yang lumrah dan memang dituntut oleh dinas tata ruang dan kota agar sesuai dengan budaya Bali.
Tukang Bali dengan spesialisasinya pada batu alam telah diakui di daerah yang terkenal dengan pariwisatanya ini. Walaupun sudah banyak tukang luar Bali yang mengambil spesialisasi ini dengan harga yang lebih murah, tetap saja tukang asli bali mempunyai tempat tersendiri di hati para pengguna jasa bangunan. Memang hasilnya lebih rapi, awet, dan tentu ada cita rasa seninya, karena memang orang bali terkenal akan seninya yang ber-taksu yang artinya kurang lebih sama dengan “hidup”mungkin karena memang sudah passion-nya orang Bali. 🙂
Jenis batu alam dapat dibagi menjadi dua, diantaranya batu keras dan batu lunak. Pembagian tersebut dibedakan dari kekuatan dan tingkat porositasnya. Batuan keras berusia lebih tua, dari batu lunak, sehingga menyebabkan perbedaan kekuatannya seperti batu andesit, marmer, dan granit. Sedangkan yang termasuk batu lunak antara lain, batu paras, palimanan, dan batu candi. Jenis-jenis batu ini, juga memiliki tipe-tipe tertentu, sesuai dengan bentuk dan motifnya. Seperti batu andesit garis, yang merupakan batu andesit bermotif garis. Selain batu-batu tersebut, ada juga batu koral dan batu kali juga banyak diminati.
Pemasangan batu alam biasanya memang material arsitektur untuk dinding, gaya pemasangannya ada yang seperti masonry atau pasangan bata, ada yang random, luar-dalam, dan kotak tak beraturan, susun sirih dan ada juga yang khusus untuk style bali. Batu alam yang paling banyak dipakai adalah paras jogja, paras klating, palimanan, batu candi, dipadu dengan bata tempel khas style bali. Selain untuk material dinding, tak jarang juga penggunaannya untuk lantai, tentu yang dipilih adalah jenis yang keras seperti marmer dan andesit.
Pemakaian batu alam memang menambah kesan alami dan sejuk bagi mata yang memandang, bahkan tak jarang batu alam dipasang pada interior rumah, khususnya interior kamar mandi yang lebih menonjolkan kesan eksotis. Cuma penggunaan material batu alam harus melakukan perawatan secara rutin, minimal 5 bulan sekali dicoating agar terhindar dari lumut yang senang menempel, apalagi pada saat musim hujan.