Pengaruh Kandungan Lumpur terhadap Campuran Beton dan Mortar

Saat pembelian pasir, kadang kita menerima bahan yang kurang memenuhi standard yang telah ditetapkan. Terutama pasir sering mengandung lumpur. Sebagaimana yang telah diisyaratkan bahwa kandungan lumpur yang diizinkan adalah tidak lebih dari 5% dari berat  pasir. Dalam banyak kejadian, orang banyak membuat campuran beton tanpa membuat mix design (pernecanaan campuran) dan pada saat pengadukan kandungan lumpur tidak kelihatan oleh bentuknya yang terlampau halus, sehingga campuran ataupun beton yang dihasilkan tidak mendapatkan hasil yang maksimal.

Beberapa pengaruh yang terjadi bila kadar lumpur terlalu banyak atau melebihi jumlah yang diisyaratkan adalah :

  1. Lumpur dan tanah liat adalah jenis aggregat dengan kekuatan yang rendah, semakin banyak kandungan dalam campuran beton maupun dalam campuran mortar  maka kekuatan konstruksi akan semakin kecil.
  2. Semakin banyak jumlah lumpur dalam campuran, maka jumlah permukaan lumpur akan semakin banyak, sehingga akan membutuhkan semen yang semakin banyak untuk mengikat permukaan antar masing masing agregat. Jika kita menggunakan komposisi yang tetap antara campura semen, pasir dan kerikil padhal jumlah lumpur melebihi yang diisyaratkan makan kekuatan pengikatan akan berkurang.
  3. Lumpur dan tanah liat adalah material yang banyak menyerap air, sehingga adukan/ campuran beton  bisa berubah. Ketika beton masih muda , pengikatan antara semen dengan aggregat pasir ataupun kerikil akan terganggu. Penambahan air terhadap adukan beton akan membuat kekuatan beton tidak kuat dan kita akan mendapatkan hasil yang kurang baik. Penambahan air yang diizinkan terhadap  campuran  adalah maksimum 9% dari jumlah air dari komposisi yang direncanakan.
  4. Ketika beton sudah keras, jika lumpur mempunyai hubungan kontak langsung dengan air melalui pori pori beton, maka lumpur akan mengembang ataupun menyusut didalam beton. Jika hal ini terjadi maka dalam waktu nyang lama akan mengakibatkan beton menjadi lemah.
  5. Kadang kita akan tertipu, dimana beton yang sudah selesai dikerjakan secara visual kelihatan dalam kondisi padat, tetapi tanpa kita sadari beton telah mengalami pengeringan secara tiba tiba, aplagi bila pengecoran kita laksanakan saat musim panas, pengeringan yang tiba tiba sangat tidak bagus terhadap kekuatan beton yang dihasilkan.
  6. Jika lumpur terlalu banyak dalam adukan untuk plesteran, maka akan membuat pelaksanaan akan sulit, bila adukan air kebanyakan maka membuat mortar akan cepat jatuh saat dipasangkan ke dinding.

Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa hal yang bisa kita lakukan :

  1. Hindari pembelian pasir yang secara visual pasir kelihatan kotor, jangan tergoda oleh harga yang lebih murah.
  2. Cari tempat pembelian dimana sistimpengolahan pasir sudah melalui penyaringan dan pencucian
  3. Jika anda akan membeli pasir dalam jumlah besar, lakukan kesepakatan dengan pihak supplier bahwa anda akan melakukan pengujian dilaboraorium terlebih dahulu baru anda akan melakukan pembelian, dan juga anda harus melakukan kesepakatan akan melakukan pengujian secara acak terhadap pasir yang masuk ke lokasi kerja anda   jika sewaktu waktu anda merasa pasir yang didatangkan kurang memenuhi persyaratan.
  4. Lakukan pemeriksaan sederhana dengan menggunakan botol :
    • Masukkan pasir dengan  1/4 bagian pasir kedalam botol
    • Kemudian masukkan air 3/4 bagian hingga penuh kedalam botol
    • Tutup botol dengan rapat, kemudian goncang botol dengan kuat
    • Letakkan botol ditempat datar dan aman , dan tunggu 2-3 hari
    • Setelah 2-3 hari , bagian aggregat akan mengendap secara berlapis berdasarkan aggregatnya dimana akan kelihatan pasir dan lumpur pada lapisan paling atas.
    • Ukur ketinggian lapisan pasir dan lapisan lumpur didalam botol kemudian anda dapat menghitung berapa persentase kandungan lumpur di pasir tersebut.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *