Ukuran Tidak Penting, yang Penting Ereksinya
Kaum Adam selalu ribut mengenai ukuran penis yang besar agar bisa memuaskan pasangannya. Tapi ternyata hal tersebut salah, karena kekuatan ereksi yang lebih penting dan bukan besar ukurannya.
Untuk mengetahui kekuatan ereksi biasanya dengan melakukan Erection Hardness Score (EHS), yaitu tes mandiri yang sederhana, tervalidasi dan menunjukkan kelas kekerasan ereksi dengan ukuran berskala 4.
EHS digolongkan menjadi 4 grade, yaitu:
- Grade 1: Penis bisa membesar tapi tidak mengeras, yang diibaratkan seperti ‘tapai atau tape’. Grade ini termasuk pada disfungsi ereksi berat.
- Grade 2: Penis keras namun tidak cukup keras untuk penetrasi, yang diibaratkan seperti ‘pisang’. Grade ini termasuk disfungsi ereksi sedang.
- Grade 3: Penis cukup keras untuk penetrasi namun tidak sepenuhnya keras, yang diibaratkan seperti ‘sosis’. Grade ini termasuk suboptimal atau disfungsi ereksi ringan.
- Grade 4: Penis keras seluruhnya dan tegang sepenuhnya, yang diibaratkan seperti ‘timun’. Grade inilah yang diharapkan pada pria, sehingga bisa mendapatkan kepuasan seksual kedua pasangan.
“Hal yang terpenting adalah bukan panjangnya penis, melainkan seberapa kerasnya ereksi penis,” ujar dr. Andri Wanananda MS yang juga anggota Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI), dalam konsultasi detikHealth, Kamis (2/12/2010).
Dalam tulisannya dr Andri juga menuturkan semakin bertambah usia seseorang, maka ketegakkan penis akan semakin merunduk ke bawah. Namun hal ini bukanlah tanda gangguan ereksi tapi proses penuaan (the aging process) yang tidak bisa dicegah dan hanya bisa ditunda.
Berdasarkan penelitian AP SHOW didapatkan bahwa pria dengan kekerasan optimal (EHS skala 4) lebih sering melakukan hubungan seksual, dan lebih merasa puas serta memiliki pola pikir yang positif atas kehidupan, dibandingkan dengan pria yang hanya mencapai EHS skala 3 atau suboptimal.
Hal ini karena semakin tinggi kepuasaan pria dan wanita dengan kekerasan ereksi, semakin tinggi pula kepuasan seksual, kehidupan cinta dan kualitas hidup secara keseluruhan, kebahagiaan dalam hidup berkeluarga dan dalam peran individu sebagai suami atau istri.
Pada umumnya panjang penis ketika relaksasi sekitar 5-9,5 cm, dan ketika ereksi sekitar 12,5-17,5 cm dengan rata-rata 16 cm. Panjang penis diukur mulai dari pangkal penis sampai dengan ujung penis (glans penis), sedangkan diameter penis umumnya tidak lazim untuk diukur.
Salah satu faktor yang paling mempengaruhi ukuran penis adalah faktor keturunan, seperti halnya warna mata atau warna kulit yang tidak dapat diubah. Selain itu jumlah hormon testosteron dalam tubuh juga turut mempengaruhi pertumbuhannya.
Meski panjang penis tidak terlalu mempengaruhi kenikmatan seksual, tapi beberapa orang masih beranggapan bahwa dirinya akan lebih hebat jika memiliki penis panjang.
Sebuah survei pernah dilakukan Andrologi Andromedical untuk mengetahui rata-rata panjang penis di seluruh negara dunia. Penelitian yang dipimpin Dr Eduardo Gomez de Diego mendapatkan rata-rata panjang penis pria di dunia sekitar 14 cm (5,5 inci).
Untuk itu tak perlu merasa rendah diri jika memiliki ukuran penis yang tidak besar. Karena selama pria memiliki kekuatan ereksi yang baik, maka ia tetap bisa memuaskan pasangannya. [Seputarkita. info]