tips atasi ejakulasi dini

GANGGUAN seksual (disfungsi seksual), yang sering dialami kaum pria selain disfungsi ereksi adalah ejakulasi dini (Edi). Pada dasarnya pria yang Edi tetap bisa ereksi dan melakukan hubungan seks, tapi terlalu cepat ejakulasi (mencapai puncak dan mengeluarkan sperma). Menurut Dr Anita Gunawan MS SpAnd, androlog dari Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP), definisi Edi terjadi begitu penetrasi satu hingga dua kali langsung mengeluarkan sperma.

“Edi merupakan ketidakmampuan mengontrol ejakulasi sehingga terjadi dalam waktu singkat, yang tidak sesuai dengan keinginannya. Bahkan, ada yang ejakulasi padahal penis belum sempat penetrasi ke dalam vagina. Hal ini dapat menyebabkan pasangan tidak puas atau tidak merasakan suatu kenikmatan seksual. Kepuasan itu tidak berdasar hanya pada orgasme saja, tapi juga kepuasan jasmani dan rohani,” kata Anita ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Senin (24/3/2008).

Menurutnya, penyebab utama terjadinya Edi karena faktor kejiwaan. Artinya, disfungsi seksual ini banyak dipengaruhi karena faktor stres mental dan fisik.

“Salah satu penyebabnya karena kesibukan dalam pekerjaan sehingga tidak memberi kepuasan pada pasangan atau capek fisik dan menderita psikis. Jadi syarat utama harus mental dan fisik itu sehat, sehingga tidak bisa melakukan hubungan seksual dengan optimal,” ungkap almamater Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang itu.

Karena dapat memengaruhi kepuasan seksual, lanjut wanita yang menyelesaikan program Master di bidang Andrologi Universitas Airlangga, Surabaya itu, maka mereka yang mengalami Edi harus secepatnya disembuhkan.

“Untuk mengetahui Edi itu harus tahu penyebab utamanya atau akar masalahnya terlebih dahulu. Karena penyebabnya begitu banyak, maka cara mengatasinya melalui sex therapy yang dilakukan berkonsultasi dengan androlog. Kalau Edi dibiarkan akan memengaruhi quality sexual life yang bila diteruskan akan menyebabkan impoten,” terang konsultan seksual di beberapa media di Indonesia itu.

Disfungsi seksual, masih menurutnya, merupakan gangguan seksual yang saling berkaitan erat. Edi merupakan salah satu bagian dari disfungsi seksual. “Mulai dari ejakulasi dini, disfungsi ereksi, disfungsi libido hingga rasa sakit saat berhubungan seksual. Karena itu, disfungsi seksual saling kait mengkait, maka agar tidak menyebar harus diatasi sejak dini,” imbuhnya.

Meski demikian, banyak sekali masyarakat Indonesia yang tidak langsung mengambil sikap ketika mengetahui mengalami disfungsi seksual. Hal itu banyak dilakukan berdasarkan alasan malu, malas karena banyak pekerjaan, serta alasan tidak sanggup dengan biaya konsultasi yang tinggi.

“Akhirnya mereka mencari alternatif lain dengan bujukan dari iklan yang beredar di luar. Padahal obat kuat itu bukan menjadi jalan keluar dari disfungsi seksual karena akar masalah tidak diketahui betul,” tukasnya. [lifestyle.okezone. com]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *